Skip to main content

Honda Release - Freed Spike

Tokyo - Produsen mobil Honda hari ini mulai menjual mobil Freed terbaru di Jepang yakni Freed Spike. Seperti halnya Freed di Indonesia mobil ini dideskripsikan Honda sebagai mobil kompak yang atletis dan kuat.

Honda menargetkan penjualan mobil ini sebanyak 2.500 unit per bulan. Mobil ini seperti dikutip situs resmi Honda, muncul dengan panel lantai dual-height, kursi belakang yang bisa diatur, dan meja kecil yang bisa dilipat di samping kabin untuk menyimpan gelas atau barang lainnya.

Namun dari dimensi, Freed Spike ini lebih kecil sedikit dibanding Freed di Indonesia. Jika di Indonesia, panjang lebar dan tinggi mencapai 4.215x1.700x1.735, maka Freed Spike ini hanya memiliki dimensi 4.210x1.695x1.715. Ini tentunya memudahkan Freed Spike untuk parkir dan berkendara di tempat yang sempit.

Mesin tetap mengusung 1.5-liter i-VTEC yang menawarkan konsumsi bensin 6.1 l/100km.

Untuk fitur keamanan, mobil ini sudah disertai dengan Advanced Compatibility Engineering, teknologi pelindung pejalan kaki, airbag di depan dan samping serta tak ketinggalan Vehicle Stability Assist.

"Dengan gaya Freed Spike, pengguna bisa mengungkapkan semangat dan karakteristik individunya," tulis Honda.

Anda senang melihat langit dari mobil? Tenang saja, di Freed Spike pada varian tertentu ada fitur skyroof. Atap mobil seperti menjadi lubang ketika rooftopnya dibuka.

Berapa harganya? Di Jepang mobil ini dilepas seharga 1,598 juta yen. Itu berarti sekitar Rp 163,8 juta dengan kurs 1 yen = Rp 102,53. ( ddn / ddn ) 

Sumber : http://detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Asal-Usul "CAROK" Madura

K etika mendengar kata ‘Madura’, mungkin akan terbayang di sebagian besar orang carok— dengan clurit yang tajam dan meneteskan darah—soto, sate, dan ramuan Madura. Di antara keempat hal itu, caroklah yang sering menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab secara tuntas. Di sisi lain, penilaian orang tentang carok sering terjebak dalam stereotip orang Madura yang keras perilakunya, kaku, menakutkan, dan ekspresif. Stereotip ini sering mendapatkan pembenaran ketika terjadi kasus-kasus kekerasan dengan aktor utama orang Madura. Padahal, peristiwa itu sebenarnya bukan semata-mata masalah etnis, melainkan juga menyangkut masalah ekonomi, sosial, dan politik yang ujung-ujungnya adalah kekuasaan. Penilaian orang secara stereotip ini pernah dikaji oleh Huub de Jonge (l995) dengan menganalisis arsip-arsip Belanda abad ke-19.

Dewa-Dewi dan Pahlawan Legenda Yunani

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan. Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari satu seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan. Mitologi Yunani secara eksplisit terdapat dalam kumpulan cerita dan karya seni, misalnya lukisan pada vas dan benda-benda ritual untuk dewa. Mitologi Yunani menjelaskan asal mula dunia dan menceritakan kehidupan dan petualangan berbagai dewa, dewi, pahlawan, dan makhluk-makhluk mitologi. Mitologi Yunani awalnya disebarkan melalui tradisi ora...