Skip to main content

Ramalan Si Gurita "Paul" Menjadi kenyataan


Seekor gurita bernama Paul, yang ikut meramal di Piala Dunia 2010.


BERLIN, KOMPAS.com — Sejumlah kalangan memprediksi Jerman mampu mengalahkan Spanyol pada semifinal Piala Dunia 2010, Rabu (7/7/2010) dini hari WIB. Namun, seekor gurita bernama Paul mempunyai ramalan bahwa "Matador" yang akan jadi pemenang.

Sama halnya dengan gurita-gurita lain, Paul hanya binatang biasa. Namun, Paul mempunyai kemampuan meramal yang luar biasa.


Cara meramal Paul dengan memberi pilihan makanan yang sama dalam dua kotak plastik bertanda bendera tim yang bertanding. Makanan yang dimakan di kotak bertanda tertentu yang lebih dulu dimakan sebagai tim yang akan menang.


Nah, jelang laga Jerman versus Spanyol, Paul memakan makanan yang di kotak yang berbendera Spanyol. Ramalan ini cukup bertolak belakang karena biasanya Paul selalu memilih Jerman.

Sebelumnya, menurut digitaljournal.com, gurita kelahiran Inggris memilih bendera "Der Panzer" saat bertemu Inggris di perdelapan final. Bener saja, Philipp Lahm cs sukses menggilas "Three Lions" 4-1.Lalu yang paling anyar, gurita yang menjadi penghuni Sea Life di Jerman ini juga pernah meramal pasukan Joachim Loew akan mampu mengalahkan Argentina. Hasilnya, "Panser" berhasil mempermalukan "Tango" 4-0.

Kendati begitu, ramalan Paul tak selalu benar. Pada final Piala Eropa 2008 lalu, Paul meramal Jerman akan mengalahkan Spanyol. Namun, kenyataannya justru Spanyol-lah yang menjadi pemenangnya.

Dan ternyata Kembali si gurita ini membuktikan kebolehannya dalam meramalkan pertandingan piala dunia. (Kamis,08 Juli 2010) ternyata Spanyol kembali memenangkan pertandingan akbar tersebut dengan skor tipis 1-0. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa Spanyol akan terus melaju dan menjadi juara piala dunia tahun 2010 ini.

Diedit kembali : (Kamis,08 Juli 2010) oleh http://choitul-doank.blogspot.com dari Kompas.com

Comments

Popular posts from this blog

Asal-Usul "CAROK" Madura

K etika mendengar kata ‘Madura’, mungkin akan terbayang di sebagian besar orang carok— dengan clurit yang tajam dan meneteskan darah—soto, sate, dan ramuan Madura. Di antara keempat hal itu, caroklah yang sering menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab secara tuntas. Di sisi lain, penilaian orang tentang carok sering terjebak dalam stereotip orang Madura yang keras perilakunya, kaku, menakutkan, dan ekspresif. Stereotip ini sering mendapatkan pembenaran ketika terjadi kasus-kasus kekerasan dengan aktor utama orang Madura. Padahal, peristiwa itu sebenarnya bukan semata-mata masalah etnis, melainkan juga menyangkut masalah ekonomi, sosial, dan politik yang ujung-ujungnya adalah kekuasaan. Penilaian orang secara stereotip ini pernah dikaji oleh Huub de Jonge (l995) dengan menganalisis arsip-arsip Belanda abad ke-19.

Dewa-Dewi dan Pahlawan Legenda Yunani

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan. Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari satu seperti Demeter. Dewa-dewi ini terkadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan. Mitologi Yunani secara eksplisit terdapat dalam kumpulan cerita dan karya seni, misalnya lukisan pada vas dan benda-benda ritual untuk dewa. Mitologi Yunani menjelaskan asal mula dunia dan menceritakan kehidupan dan petualangan berbagai dewa, dewi, pahlawan, dan makhluk-makhluk mitologi. Mitologi Yunani awalnya disebarkan melalui tradisi ora...