JAKARTA, KOMPAS.com - Kandas sudah asa tim tenis Indonesia untuk merebut tiket ke final Piala Davis Grup II Zona Asia-Oceania setelah kalah 1-3 dari Thailand pada partai semifinal yang berlangsung di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (11/7/2010).
Thailand sukses merebut tiket ke final setelah pemain terbaik pertamanya, Kittiphong Wachiramanawong berhasil melewati adangan Christoper Rungkat 1-3 (6-4, 2-6, 4-6, 4-6). Ini menjadi kemenangan kedua bagi Kittipong setelah mengalahkan petenis unggulan kedua Indonesia, Sunu Wahyu Trijati 3-1 (3-6, 7-5, 6-4, 7-5), Jumat (9/7/2010).
Poin kedua diperoleh Thailand sehari sesudahnya lewat ganda kembar, Sonchat Ratiwatana/Sanchai Ratiwana yang menuntaskan pasangan Indonesia Cristoper Rungkat/I Ketut Nesa 3-1 (6-7(2-7), 6-4, 6-4, 6-3), Sabtu (10/7/2010). Sementara kubu Indonesia hanya mampu memberikan perlawanan lewat kemenangan pemain single, Christo di hari pertama atas Weerapat Doakmaiklee 3-0 (6-4, 6-2, 6-1).
Di partai penentu, Christo justru gagal mengulang kesuksesannya. Set pertama berlangsung alot dan terjadi serve-game hingga kedudukan 4-4, di mana Christo mendapat kesempatan servis lebih dahulu.
Pada game kesembilan, Christo kembali memetik angka dan memimpin 5-4. Set pertama pun menjadi milik Christo dengan skor akhir 6-4. Sayangnya memasuki set kedua, Christo justru banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga banyak poin didapat dengan mudah oleh lawan.
Christo terlalu bernafsu melayani reli-reli Kittiphong, yang dua pekan lalu dikalahkannya di Malaysia. Kittipong balik memimpin dan akhirnya menang 6-2, 6-4, 6-4 di tiga set berikutnya.
"Kittiphong bermain dengan sangat baik hari ini. Bahkan lebih baik ketimbang saat mngalahkan Sunu. Ia juga mampu melakukan recovery dengan baik walau bermain di dua pertandingan sekaligus," kata Christo dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Christo justru mengeluh soal staminanya yang sempat drop karena bermain tiga hari berturut-turut. Hari pertama dan ketiga turnamen, Christo bermain di nomor single. Sementara hari kedua ia menggantikan David Agung yang berpasangan dengan I Ketut Nesa di nomor double.
"Karena main berturut-turut tiga hari, kondisi fisik saya tidak bisa maksimal 100 persen. Kalaupun bisa, kemungkinan untuk menang tetap fifty-fifty," lanjutnya.
Di partai terakhir, David Agung akan berhadapan dengan Weerapat Doakmaiklee. Meski sat ini pertandingan tersebut tengah berlangsung, hasilnya tidak akan berpengaruh lagi karena Thailand yang meraih tiket ke final.
Thailand sukses merebut tiket ke final setelah pemain terbaik pertamanya, Kittiphong Wachiramanawong berhasil melewati adangan Christoper Rungkat 1-3 (6-4, 2-6, 4-6, 4-6). Ini menjadi kemenangan kedua bagi Kittipong setelah mengalahkan petenis unggulan kedua Indonesia, Sunu Wahyu Trijati 3-1 (3-6, 7-5, 6-4, 7-5), Jumat (9/7/2010).
Poin kedua diperoleh Thailand sehari sesudahnya lewat ganda kembar, Sonchat Ratiwatana/Sanchai Ratiwana yang menuntaskan pasangan Indonesia Cristoper Rungkat/I Ketut Nesa 3-1 (6-7(2-7), 6-4, 6-4, 6-3), Sabtu (10/7/2010). Sementara kubu Indonesia hanya mampu memberikan perlawanan lewat kemenangan pemain single, Christo di hari pertama atas Weerapat Doakmaiklee 3-0 (6-4, 6-2, 6-1).
Di partai penentu, Christo justru gagal mengulang kesuksesannya. Set pertama berlangsung alot dan terjadi serve-game hingga kedudukan 4-4, di mana Christo mendapat kesempatan servis lebih dahulu.
Pada game kesembilan, Christo kembali memetik angka dan memimpin 5-4. Set pertama pun menjadi milik Christo dengan skor akhir 6-4. Sayangnya memasuki set kedua, Christo justru banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga banyak poin didapat dengan mudah oleh lawan.
Christo terlalu bernafsu melayani reli-reli Kittiphong, yang dua pekan lalu dikalahkannya di Malaysia. Kittipong balik memimpin dan akhirnya menang 6-2, 6-4, 6-4 di tiga set berikutnya.
"Kittiphong bermain dengan sangat baik hari ini. Bahkan lebih baik ketimbang saat mngalahkan Sunu. Ia juga mampu melakukan recovery dengan baik walau bermain di dua pertandingan sekaligus," kata Christo dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Christo justru mengeluh soal staminanya yang sempat drop karena bermain tiga hari berturut-turut. Hari pertama dan ketiga turnamen, Christo bermain di nomor single. Sementara hari kedua ia menggantikan David Agung yang berpasangan dengan I Ketut Nesa di nomor double.
"Karena main berturut-turut tiga hari, kondisi fisik saya tidak bisa maksimal 100 persen. Kalaupun bisa, kemungkinan untuk menang tetap fifty-fifty," lanjutnya.
Di partai terakhir, David Agung akan berhadapan dengan Weerapat Doakmaiklee. Meski sat ini pertandingan tersebut tengah berlangsung, hasilnya tidak akan berpengaruh lagi karena Thailand yang meraih tiket ke final.
Comments
Post a Comment